1. CURUG KALIAWU
Curug Kaliawu, merupakan salah
satu "curug mini" yang ada di komplek Perhutani Guci. Kenapa
dikatakan mini? Karena arusnya tidak begitu besar namun meskipun mini, tinggi
curug ini sekitar 7 meter. Jadi air yang keluar seperti air yang mengucur dari
keran air. Meskipun mini, namun tetap menarik untuk dikunjungi lho. Selain
airnya dingin dan udaranya sejuk, background pemandangan Curug Kaliawu ini
adalah hutan pinus yang menjulang tinggi. Tebing curug ini berbentuk cerukan
setengah lingkaran, sehingga seakan kita "dikepung" oleh bukit.
Hal yang khas dari curug ini
adalah memiliki bekas warna jingga (orange) pada dinding bukitnya. Hal ini
dikarenakan air dari curug ini mengandung belerang walau tidak sebanyak yang
ada di Pemandian
Air Panas Guci. Air di dalam kolam airnya juga tidak dalam, di bawah lutut
orang dewasa. Karena tidak dalam, maka kita bisa melihat secara langsung
bebatuan yang ada di dasar air.
Ada banyak akses untuk menuju ke
tempat ini. Sebut saja dari Pasar Guci atau area parkir Guci ke arah tenggara,
melalui Gerbang Wana Wisata Guci (Wagu) bisa, bahkan jika yang sering meniki
Gunung Slamet via Guci, kita akan menemukan curug ini. Posisinya berada di
selatan jembatan. Biasanya kendaraan diparkir di dekat jembatan ini.
Curug yang masih alami ini, bisa
menjadi satu paket perjalanan ketika berwisata ke Guci.
Karena kita juga akan mendapati Curug Capit Urang, Jedor, Gung, dan
masih banyak lagi yang lainnya. Level medan perjalanannya juga bisa dikatakan
untuk level pemula. Jika lelah melakukan perjalanan, jangan lupa untuk
menyegarkan diri dengan berendam di air panas Guci.
Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? :)
Yuk, kenali Tegal lebih dekat.
Jangan buang sampah sembarangan ya, terlebih hingga mencorat-coret dan merusak
ekosistem yang ada di sini. Salam laka-laka :)
2. CURUG KALIDIANG
Aliran sungai Kalidiang di
Begawat, memiliki potensi tersembunyi untuk dieksplorasi. Bagaimana tidak,
curug yang belum bernama ini tidak banyak yang mengetahui lokasinya. Bahkan
warga sekitar pun juga tidak banyak mengenalnya. Meskipun lokasinya juga cukup
terpencil, amun jangan tanya pemandangan sekitarnya, sepanjang perjalanan kita
akan disuguhkan pemandangan hamparan sawah hijau yang bertingkat.
Ada tiga buah curug yang memiliki
ketinggian yang berbeda. Curug pertama memiliki ketinggian seperti Curug
Sikunang, curug kedua 10 meter, dan curug ketiga 15 meter. Setiap curug
memiliki jarak sekitar 30 meter-an. Aliran ketiga curug ini tidak begitu besar.
Sehingga cocok untuk bermain air, diambil gambarnya, atau melepaskan penat
setelah seharian beraktivitas. Namun harus hati-hati pada curug pertama, karena
kolam airnya yang cukup dalam. Sebagai informasi, curug ini berada di pinggiran
aliran sungai.
Kalidiang memiliki air yang
jernih, sehingga dasar sungai bisa dilihat secara langsung. Airnya juga dingin
khas pegunungan. Dengan sungai yang tidak terlalu lebar, membuat perjalanan
menjadi lebih menantang, tak jarang kita harus menerobos beberapa pohon yang melintang
maupun tumbang. Bebatuan besar juga ikut menambah serunya perjalanan.
Adapun untuk menuju ke curug ini
melalui Muncanglarang ke barat hingga bertemu dengan jalan leter S, sebelum
jalan tersebut yang akan menuju Curug Jejeg ada
pertigaan atau jalan menanjak yang cukup curam. Cukup 20 menit berjalan
menyusuri sungai atau melalui jalan setapak disamping sungai, kita akan menemui
tiga curug yang belum bernama ini. Namun harus hati-hati, karena jalurnya cukup
ekstrim, sehingga tidak disarankan menyusuri sungai ketika sedang musim hujan.
Kesunyian dan keindahan yang
ditawarkan Kalidiang ini patut kita jaga kealamiannya. Jangan sampai
keindahannya terkoyak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab. Sampaikan
pada dunia, bahwa Tegal itu indah. Selamat berlibur!
3. CURUG KALIPUTIH
Edisi Wisata Tegal kali ini
kembali membahas mengenai salah satu curug di Kabupaten Tegal. Kebanyakan
curug-curug baru yang diketemukan, hanya bisa dilewati saat musim kemarau
seperti ini karena faktor keamanan dan mudahnya akses ketika harus menyusuri aliran
sungai. Sama seperti curug lainnya, curug ini belum memiliki nama khusus.
Karena berada di DAS Kaliputih, Desa Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal,
maka penduduk menyebutnya dengan Curug Kaliputih.
Menuju Curug Kaliputih bisa
disebut sebagai trip komplit menjelajahi curug, bagaimana tidak. Ada sekitar 4
curug yang bisa dinikmati. Awalnya, akan melewati Curug Sikunang (begitu warga
sekitar menyebutnya) dengan aliran air dari Curug Sigeyong.
Kemudian ada curug kedua yang kami sendiri belum tau namanya, tingginya sekitar
3 meter meskipun tidak terlalu tinggi, namun airnya deras. Ketiga, Curug
Kaliputih ini sendiri, dan yang terakhir ada curug lagi di sebelah utaranya
Curug Sikunang.
Sebenarnya curug-curug tersebut
lokasinya tidak terlalu susah, namun butuh tenaga ekstra karena tracknya yang
lumayan jauh dan menyusuri sungai. Sangat cocok dilewati ketika musim kemarau
seperti ini, mekipun curug yang akan kita temui airnya tidak begitu deras.
Untuk menuju tempat ini, gunakan
jalan ketika akan menuju ke OW Guci. Sebelum pintu gerbang OW Guci (bagian
tiketing) ada sekolah MI Islamiyah Kemaron, sampai sini, kendaraan bisa
dititipkan ke rumah penduduk. Dari sini perjalanan dilanjutkan dengan berjalan
kakaki ke arah selatan dan menemukan 2 buah aliran sungai, di sebelah timur (
di bawah jembatan) merupakan aliran Kaligung, dan sebelah barat adalah
Kaliputih. Nah pertemuan di kedua aliran sungai ini, ada Curug Sikunang.
Sepanjang aliran sungai, kita
akan menemui semacam padang rumput daunnya sangat hijau, rumoutnya tidak
terlalu tinggi, semata kaki orang dewasa. Namun tidak disarankan untuk
menginjak area ini, karena dimungkinkan rusak, tanahnya juga gambut, sehingga
kita akan terperosok ke dalam tanah. Cukup dipandang atau berfoto disampingnya
mungkin pilihan yang tepat.
Curug Kaliputih memiliki
ketinggian sekitar 40 meter. Pada musim penghujan, airnya sangat deras sehingga
pada dinding-dinding bukitnya ikut memancarkan air. Airnya juga sangat jernih
dan sejuk bila langsung mengenai tubuh kita. Lokasinya yang terpencil, membuat
suasananya semakin asri dengan banyaknya pepohonan di sekitaran curug.
Pemandangan menuju curug ini juga patut diacungi jempol lho, melewati
perkebunan penduduk, melewati bukit-bukit yang indah dan aliran air yang bersih
akan membuat perjalanan ini tidak akan pernah terlupakan.
Bagi yang ingin ke sini, pastikan
untuk mempersiapkan tenaga ekstra dan tak lupa, tetap menjaga lingkungan dengan
tidak membuang sampah sembarangan apalagi hingga mencorat-coret atau merusak
tanaman. Biarkan mereka tetap lestari hingga kita bisa menikmatinya kembali
suatu saat nanti. Selamat berpetualang :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar